Skema rangkaian penetas telur otomatis ini cukup sederhana dan mudah untuk dibuat. Komponen utama dari rangkaian ini adalah
thermistor.
Thermistor adalah komponen atau
sensor elektronika
yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah
perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance)
jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Dengan
sensor ini tentunya kita bisa mengatur suhu ruangan sesuai dengan yang
kita inginkan. Oleh karena itu skema rangkaian ini bisa dipakai untuk
mesin penetas telur otomatis. Mesin penetas telur otomatis itu pada
prinsipnya ketika suhu meningkat lebih dari seharusnya atau setelannya
maka pemanas atau lampu akan padam atau kipas penyedot akan menyala. Dan
ketika suhu ruangan melewati batas suhu terendah maka pemanas atau
lampu akan menyala. Skema rangkaian yang saya berikan ini sangat tepat
dengan prinsip atau cara kerja dari sebuah mesin penetas telur otomatis.
|
Skema rangkaian penetas telur otomatis |
Transistor menggunakan jenis PNP misal ZT2284 atau BC557 atau BD140
Ilustrasi penempatan alat:
Cara kerja rangkaian:
Suhu ruangan untuk mesin penetas telur biasanya 37.8° C atau 100° F.
Ketika suhu ruangan diatas 38°C relay akan bekerja untuk menghidupkan
kipas penyedot dan mematikan lampu. Ketika suhu ruangan turun dibawah
37° C maka relay mati dan lampupun menyala. Lamanya relay bekerja diatur
oleh VR2 (Hysteresis= perbandingan suhu tertinggi dengan terendah).
Perbedaan suhu hanya berkisar 0.5°-1°. . VR1 mengatur tinggi rendahnya
suhu yang ingin dicapai. VR3 untuk menghaluskan pengaturan suhu yang
ingin dicapai.
Catatan:
Relay yang digunakan menggunakan relay yang 2 Pin, Pin
pertama untuk kipas, dan pin satunya lagi bisa digunakan untuk
menyalakan dan mematikan lampu. Ketika relay mendapat tegangan atau lagi
bekerja maka lampu mati demikian pula sebaliknya ketika relay tidak
mendapat tegangan maka lampu menyala. Jadi tidak usah membuat rangkaian
yang kedua.
Fr :http://www.craig.copperleife.com