Menggeretakkan tangan adalah salah satu kebiasaan yang sering
dilakukan oleh banyak orang. Setelah menggeretakkan tangan, terkadang
ada perasaan lega dan ringan, terutama ketika tangan sedang sangat
lelah. Namun, apakah kebiasaan ini aman dilakukan?
Sebelumnya perlu diketahui bahwa persendian adalah titik di mana dua
tulang (atau lebih) bertemu. Ligamen menghubungkan tulang yang satu
dengan yang lain, sementara kapsul sendi membungkusnya. Kapsul sendi
berisi pelumas alami yang disebut dengan synovial fluid (cairan
synovial). Cairan ini berfungsi untuk membuat persendian bergerak dengan
mudah, seperti dilansir oleh Huffington Post (15/09).
Ketika seseorang menggeretakkan tangan, persendian tertarik dan
terpisah sehingga kapsul sendi bertambah luas. Hal ini mengurangi
tekanan dalam kapsul dan menyebabkan gas dalam cairan synovial keluar
untuk menyamakan tekanan. Gas ini lah yang kemudian menyebabkan suara
'pop' atau suara geretakkan yang disukai banyak orang.
Dibutuhkan setidaknya 30 menit bagi karbon dioksida, nitrogen, dan
oksigen untuk kembali larut dalam cairan synovial. Inilah alasan
persendian tak bisa berbunyi lagi ketika digeretakkan untuk kedua
kalinya dalam jangka waktu yang dekat atau sama.
Menggeretakkan tangan bisa membuat kalian merasa lega dan ringan
karena sendi meregang dan merangsang ujung saraf yang ada di sana.
Sebenarnya hal ini tak berbahaya, namun ketika hal ini sering dilakukan,
ada kemungkinan terjadi kerusakan tulang rawan yang meningkatkan risiko
terjadinya arthritis.
Selain itu, sering menggeretakkan tangan juga bisa menyebabkan
ketidakstabilan pada sendi. Jika hal ini dibiarkan berlanjut, bukan tak
mungkin perlahan seseorang akan kehilangan kekuatan pegangan tangan
mereka dan mengalami penurunan fungsi tangan.