SMS telah berusia 20 tahun pada 3 Desember kemarin.
Perkembangan
smartphone dan pesatnya penggunaan pesan instan menjadikan layanan pesan teks singkat (SMS) mulai jarang digunakan. Daripada menggunakan SMS, pengguna ponsel cerdas saat ini lebih menikmati pesan instan atau
chatting karena sudah dilengkapi kemampuan kirim gambar dan suara, bahkan video.
Tapi tak banyak yang tahu bahwa SMS sudah berusia 20 tahun. Meski sederhana, SMS telah menjadi layanan komunikasi yang penting, bahkan telah menyelamatkan orang dari situasi darurat.
Adapun pesan teks pertama dikirim pada 3 Desember 1992. Saat itu insinyur Inggris berusia 22 tahun, Neil Papworth, mengucapkan "
Merry Christmas" dari komputernya, yang dikirim ke ponsel Orbitel 901 milik Richard Jarvis, dari perusahaan komunikasi Vodafone.
Saat itu, ia tidak mendapatkan jawaban. Tentu saja, karena saat itu tidak ada cara untuk mengirim pesan teks dari ponsel. Keberhasilan layanan teks tersebut membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa digunakan dari ponsel, hingga kemudian dilakukan Nokia pada 1993.
Pesan teks pertama saat itu gratis dan hanya bisa dikirim antara orang-orang di jaringan yang sama. Namun pada 1994, Vodafone, salah satu dari dua jaringan mobile di Inggris saat itu, meluncurkan sistem pemberitahuan harga saham.
Selanjutnya, SMS berkembang dengan kedatangan sistem Tegic (atau T9) pada 1995, yang menciptakan "prediksi" teks. Layanan komersial dari SMS pun muncul, meskipun awalnya tumbuh sebagai layanan gratis.
Dari sini operator segera menyadari bisa menghasilkan uang dari pesan teks atau SMS, apalagi pengguna ponsel makin meningkat drastis. Di bulan Februari 2001, Inggris telah mengirimkan satu miliar teks per bulan, dengan standar biaya 10 pence (uang koin) per teks. Ini berarti bisnis layanan teks saat itu mengeruk sekitar 100 juta poundsterling per bulan.
Jumlah data untuk sebuah pesan teks kecil, hanya 128 byte. Biaya yang dibebankan per byte pun menjadi sebuah standar. Sebagai gambaran, sebuah CD musik 650 MB akan menelan biaya lebih dari 60.000 poundsterling.
SMS juga tercatat pernah menyelamatkan nyawa manusia. Ini terjadi saat 14 wisatawan Inggris yang terdampar di Selat Lombok dari perjalanan Pulau Bali, menggunakan SMS untuk mencari pertolongan.
"Bahasa Teks" lalu muncul dengan cepat karena keterbatasan 160 karakter. singkatan seperti "
l8r" pun muncul untuk menyebut "
letter", atau "b4" untuk menyingkat "
before". Umumnya, bahasa teks digunakan oleh remaja.
Ini kemudian membingungkan bagi orang dewasa. Mereka mengeluh bahwa anak-anak telah kehilangan kemampuan untuk mengeja dengan benar.
Pada 2003, penilai ujian di Inggris juga prihatin saat muncul bahasa teks yang digunakan dalam jawaban. Seorang gadis 13 tahun menulis sebuah esai singkat dalam teks, yang mengatakan:
"
My smmr hols wr CWOT. B4, we used 2go2 NY 2C my bro, his GF & thr 3
:- kids FTF. ILNY, it's a gr8 plc."
Jika diartikan dalam tulisan normal kira-kira:
"My summer holidays were a complete waste of time. Before, we used to go to New York to see my brother, his girlfriend and their three (!) kids face to face. I love New York, it's a great place."
Sedangkan saat ini, perkembangan internet mengancam keberadaan pesan teks atau SMS via jaringan seluler. Para operator pun terpaksa menurunkan harga untuk layanan SMS, apalagi pesan chatting terhitung lebih menguntungkan secara finansial bagi pengguna.
Pada Januari, Sonera, sebuah jaringan seluler Finlandia melaporkan bahwa jumlah teks yang dikirim pada malam Natal 2011 sekitar 8,5 juta. Angka ini turun dari 10,9 juta di tahun sebelumnya. Di Hong Kong, pesan Natal turun sebesar 14 persen.
Tapi itu bukan berarti pesan pendek akan lenyap, atau membuat operator seluler tiba-tiba bangkrut. Pesan teks telah membawa keuntungan lebih dari US$ 500 miliar dan masih diperkirakan berkontribusi US$ 1 triliun selama tujuh tahun ke depan. Karena orang menggunakannya untuk mobile banking di Afrika dan India, maupun untuk memberikan amal dan donasi politik. Jangan lupakan juga ajang pemilihan seperti "American Idol" yang menggunakan SMS.
"Mereka akan mulai mengisi lebih banyak uang untuk lebih banyak data. Mengirimkan biaya data 500 megabyte, lebih dari 500 menit transmisi suara. Jadi mereka akan menyesuaikan harga mereka," ujar Benedict Evans, analis dari Enders.
Dengan kata lain, lanjut Evans, ide dari pesan singkat antar perangkat tetap dibutuhkan. "Twitter telah difungsikan sebagai layanan pesan teks, itulah sebabnya setiap men-tweet, harus begitu pendek. Mekanisme pesan yang disampaikan akan berubah. Tapi orang masih akan merasa nyaman untuk mengirim pesan singkat satu sama lain," jelasnya.
Timeline Menarik Tentang SMS:
1992 Pesan teks yang pertama sukses dikirim.
1995 Sistem T9 sistem diciptakan, yang membuat SMS cepat diketik.
2001 Volume pesan teks melewati 1 miliar selama sebulan di Inggris
Pesan teks digunakan untuk membantu para demonstran yang menggulingkan
Presiden Joseph Estrada di Filipina
2002 Layanan yang disebut Text2TV dari sebuah perusahaan yang berbasis
di Devon, membolehkan pengguna ponsel mengirim teks ke TV dan membalas
melalui remote.
2003 Pesepakbola David Beckham mengirimkan serangkaian pesan teks rayuan ke asisten pribadinya, Rebecca Loos. Pesan ini bahkan sempat
mengancam pernikahan Beckam dengan Victoria.
2004 Tony Blair ambil bagian dalam sebuah teks chat secara live.
2005 Kontes lagu Eurovision menggunakan SMS untuk poling. Even
ini menciptakan televoting terbesar yang pernah ada
2008 Lembaga survei Nielsen melaporkan bahwa pengguna ponsel AS
rata-rata mengirim dan menerima teks lebih dari panggilan telepon per bulan, yaitu 357 SMS dan 204 panggilan.
2009 Layanan teks berbasis multi platform, WhatsApp muncul. Layanan ini memungkinkan orang mengirim pesan secara gratis melalui koneksi data
2011 Jumlah pesan teks yang dikirim pada Natal turun dari tahun ke
tahun di Finlandia, Hong Kong, Spanyol, dan Belanda
2012 Ofcom melaporkan bahwa pesan teks merupakan metode yang paling
banyak digunakan untuk komunikasi sehari-hari dengan keluarga dan
teman-teman. 58 persen orang dewasa Inggris melakukannya setidaknya
sehari sekali.
2012 Rebekah Brooks, seorang jurnalis di Inggris mengungkapkan bahwa
David Cameron mengirim teks dengan signature "LOL" karena dia
pikir itu berarti "Lot of Love" (penuh cinta), padahal arti yang dikenal umum adalah "Lot of Laugh" (terbahak-bahak). | Guardian